Pilihan pakaian tidak hanya berpengaruh pada penampilan kita, tetapi juga memainkan peran penting dalam bagaimana tubuh kita melepaskan kalor ke lingkungan sekitarnya. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi dampak pakaian terhadap pelepasan kalor tubuh dan bagaimana pemilihan pakaian yang tepat dapat memengaruhi kenyamanan dan regulasi termal kita.
Isolasi Termal yang Disediakan oleh Pakaian
Pakaian bertindak sebagai lapisan isolasi antara tubuh kita dan lingkungan luar. Ini berarti bahwa pilihan bahan pakaian dapat mempengaruhi seberapa efisien tubuh kita dalam melepaskan kalor. Misalnya, pakaian yang terbuat dari bahan dengan insulasi tinggi seperti wol atau bulu hewan dapat memperlambat pelepasan kalor tubuh, sementara pakaian yang terbuat dari bahan dengan insulasi rendah seperti katun atau linen dapat memfasilitasi pelepasan kalor yang lebih efisien.
Isolasi termal dari bahan pakaian yang dipakai dinyatakan dalam clo, dimana :
1 clo = 0,155 m2.K / Watt
Besarnya isolasi termal dari bahan pakaian yang dipakai ditunjukkan pada tabel di bawah ini
[ninja_tables id=”612″] [ninja_tables id=”613″]- (a) Dikurangi 10% jika tanpa lengan atau lengan pendek.
- (b)Ditambah 5% jika panjangnya dibawah lutut, dikurangi 5% jika diatas lutut
Cara menghitung Clo dari Pakaian yang dipakai
Terdapat perbedaan cara menghitung clo bagi pria dan wanita. Berikut persamaan untuk pakaian yang dikenakan oleh pria
Nilai clo = 0,727.Ã¥ (masing-masing clo) + 0,113
Sedangkan untuk wanita menggunakan persamaan berikut
Nilai clo = 0,770.Ã¥(masing-masing clo) + 0,050
Contoh
Untuk pakaian kantor yang biasa dipakai oleh pria dewasa (celana panjang, sepatu kulit, kemeja lengan pendek/panjang), nilai clo-nya berkisar antara 0,5 ~ 0,65 , sedangkan apabila memakai tambahan jas, nilai clo total menjadi 1.